Diduga, Harga BBM Naik untuk Selamatkan PLN
Kamis, 29 Maret 2012 – 15:35 WIB
Daruratnya kondisi PLN tersebut, lanjut dia, memaksa Pemerintah harus menambah subsidi PLN minimal Rp40 trilliun hingga DSCR PLN menjadi positif meski jauh dibawah minimum DSCR sehat sekitar 3. Karena keadaan darurat maka cara yang ditempuh juga cenderung darurat dan termudah, imbuh dia, yakni merubah asumsi makro APBN dan menaikan harga BBM bersubsidi yang sekaligus memenuhi tuntutan IMF yaitu mengurangi subsidi BBM.
“Sekarang menjadi sangat masuk akal jika pemerintah ngotot merubah asumsi makro serta menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1,500 karena perubahan asumsi makro akan menambah pemasukan sebesar Rp47 trilliun dan penaikan harga BBM bersubsidi akan menambah pemasukan Rp60 trilliun sehingga total penerimaan akan bertambah Rp107 trilliun,” kata anggota Fraksi Gerindra itu.
Penambahan penerimaan dari hasil penaikan BBM ini, kata dia akan digunakan untuk menambah subsidi listrik (menyelamatkan PLN) sebesar Rp43 trilliun, pemberian BLT Rp30,6 trilliun, tambahan subsidi BBM Rp13,8 trilliun. Sisanya sebesar Rp19,6 trilliun untuk tambahan belanja infrastruktur dan pendidikan.
Dari urutan besarnya penggunaan tambahan penerimaan negara, terlihat alokasi paling besar menolong PLN. "Pembengkakan subsidi BBM yang selama ini digembar-gemborkan sebagai biang kerok penghambat pembangunan ada pada urutan bontot," tegasnya.
JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Sadar Subagyo menduga ada agenda tersembunyi dibalik penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yakni
BERITA TERKAIT
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
- Warga Jakarta Jadi Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Pantura
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- MUI Banten Dukung Keberlanjutan PSN di Tanah Jawara, Ini Alasannya
- Kanwil Kemenkumham Riau Bakal Bentuk 100 Desa Sadar Hukum Tahun Ini
- Kabar Gembira untuk Pelamar Formasi Guru PPPK 2024 Tahap 2, Semangat!