Diduga Keluarkan Ijazah Palsu, Kampus Ketua Dewan Pendidikan Disidak Pak Menteri
jpnn.com - BEKASI - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek PT) Mohammad Nasir mendadak datang ke Bekasi. Ternyata kedatangannya itu untuk menyidak kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adhy Niaga. Banyak yang menuding kampus tersebut mengeluarkan ijazah palsu.
Ya, Nasir mendatangi kampus Adhy Niaga lantaran dirinya banyak mendapatkan aduan dari masyarakat.
Kampus yang dikelola Yayasan Adhy Niaga melalui Ketua Yayasan Adhy Firdaus itu diduga menerima ribuan mahasiswa namun, sedikit dari para mahasiswa itu yang menjalankan perkuliahan seperti biasa.
Meski sedikit yang mengikuti perkuliahan, banyak di antara mahasiswa yang berhasil lulus dan meraih ijazah strata 1 (S1).
Berdasarkan pantauan gobekasi.co.id (JPNN Group), saat sidak, tampak Ketua Yayasan Adhy Firdaus turut menemani Menteri Nasir. Adhy yang merupakan ketua yayasan kampus itu merupakan Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi.
Setelah mendatangi kampus tersebut, Nasir menilai bahwa kampus itu tidak lazim digunakan untuk perkuliahan apalagi sampai mendapatkan ijazah.
Dari data yang didapat saat sidak, Adhy Niaga menerima sekitar 800 sampai 1.000 mahasiswa setiap semester. “Keseluruhan ada 3.500 mahasiswa, jadi bagaimana mereka bisa ditampung?” kata Nasir disela sidak tersebut.
“Masa tanpa kuliah orang bisa dapat ijazah sarjana, inikan seperti asli tapi palsu, namanya,” papar Nasir. (gobekasi/cr21/mas)
BEKASI - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek PT) Mohammad Nasir mendadak datang ke Bekasi. Ternyata kedatangannya itu untuk
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut