Diduga Menunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Guru Dibantai di Depan Sekolah
"Persatuan kami dan tekad kami adalah satu-satunya respons kami atas aksi terorisme itu,"
Sebuah utas Twitter yang dikirim pada 9 Oktober berisi tuduhan bahwa seorang guru sejarah di Conflans Sainte-Honorine menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Utas itu berisi video seorang pria yang mengatakan putrinya, seorang Muslim, adalah salah satu murid di kelas itu. Dia terkejut dan kesal dengan tindakan gurunya.
Pria dalam video tersebut mendesak pengguna Twitter untuk mengadu kepada pihak berwenang. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin mengatakan dia telah membentuk gugus tugas untuk menangani serangan hari Jumat.
Prancis selama beberapa tahun terakhir mengalami serangkaian serangan kekerasan oleh militan Islam, termasuk pembunuhan Charlie Hebdo 2015, dan pemboman serta penembakan pada November 2015 di teater Bataclan dan lokasi-lokasi di sekitar Paris yang menewaskan 130 orang itu.
Masalah kartun itu dihidupkan kembali bulan lalu ketika Charlie Hebdo memutuskan untuk menerbitkannya kembali.
Al-Qaeda, kelompok militan Islam yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, mengancam akan menyerang Charlie Hebdo lagi setelah menerbitkan ulang kartun tersebut.
Seorang guru sejarah yang diduga menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya, tewas dibunuh di depan sekolah.
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack