Diduga Merampok, Empat WNI Tewas Didor di Malaysia
jpnn.com - JAKARTA - Nasib mengenaskan kembali menimpa para warga Indonesia yang mengadu nasib di Negeri Jiran. Empat orang WNI dikabarkan meninggal akibat ditembak mati oleh polisi Malaysia. Mereka meregang nyawa lantaran ditembak saat diduga merampok dan melakukan perlawanan saat disergap aparat.
Kepala Konsuler KBRI Malaysia Dino Wahyudin saat dihubungi Minggu (13/10) malam menjelaskan, penembakan peristiwa berdarah itu terjadi pada Jumat (11/10) lalu. Hingga kini keempat WNI itu hingga kini masih diotopsi untuk mengetahui identitas dan luka tembakan yang telah menewaskan mereka.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, empat WNI yang ditembak mati tersebut atas nama Hafat,dengan nomor paspor Indonesia A0649848, kelahiran 8 Juni 1969; Iknoriansya, nomor paspor U450798, kelahiran 7 Mei 1988; Hery Setiawan, nomor paspor A4208167, kelahiran 25 November 1980 dan Wahyudi, nomor paspor A2640273.
Namun dari keseluruhan paspor tersebut, menurutnya, masih belum dapat dipastikan apakah benar keempat korban sesuai dengan paspor yang ditemukan di lokasi penyergapan."Besok (hari ini) jam 11 siang, kami diberi kesempatan oleh pihak kepolisian untuk melihat dan mencocokkan paspor yang ditemukan dengan para korban," ungkap Dino.
Dino menjelaskan, menurut keterangan polisi yang ia dapatkan, keempat WNI tersebut diduga melakukan perampokan di salah satu rumah warga. Perampokan terjadi pada Jumat dini hari. Selanjutnya, dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian dan mereka ditemukan sedang bersembunyi di Blok B-15-7, Ampang Hilir Pinggiran, Jalan Ampang Putra, Kuala Lumpur.
Dengan segera, penyergapan dilakukan pada Jumat siang pukul 11.00 waktu setempat. Dalam proses penyergapan tersebut, para tersangka mengeluarkan tembakan ke arah para polisi. Yang dengan cepat dibalas tembakan juga oleh mereka. "Sayangnya, keterangan baku tembak tersebut masih belum bisa diberikan oleh pihak kepolisian secara detail," imbuhnya. (mas)
JAKARTA - Nasib mengenaskan kembali menimpa para warga Indonesia yang mengadu nasib di Negeri Jiran. Empat orang WNI dikabarkan meninggal akibat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan