Diduga Rebutan Lahan, Pentolan IPK Tewas Dibantai

Diduga Rebutan Lahan, Pentolan IPK Tewas Dibantai
Diduga Rebutan Lahan, Pentolan IPK Tewas Dibantai

"Ya kubilanglah tanah itu punya masih warga karena belum dibayar oleh pihak PT nya. Lagi pula ketua (korban-red) yang menyuruh kami mengerjain lahan itu," jelasnya.

Perkataan Jimmy membuat para pelaku berang dan menanyakan di mana keberadaan Frengky yang disebutnya sebagai ketua.
 
Saat itulah, pelaku langsung mendatangi rumah Frengky. Tanpa basa basi, pelaku membacoki ketua OKP tersebut hingga menderita luka serius. Esman Sianturi (68) pemilik warung kopi dimana Frengky tergeletak mengaku, saat itu, ia melihat korban berlari dan terjatuh tepat di depan warungnya.

Ia pun sempat melihat ada orang yang mengejar dari belakang, tapi tak lama pelaku memilih kabur. "Kami pas lagi mau ambil catur, tiba-tiba dia lari kemari. Langsung dia jatuh di depan itu. Sudah banyak darah di badannya. Memng ada kulihat yang mengejar dia, tapi langsung lari naik kereta," jelasnya.

Pihak Polsek Percut Sei Tuan yang dapat kabar langsung mendatangi lokasi kejadian. Pasalnya, warga sekitar lokasi telah berkumpul dan mengaku tak terima dengan kematian tokoh masyarakat yang dianggap baik dan kerap mempertahankan lahan tersebut bersama mereka.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SIK yang ditemui di sekitar lokasi mengaku masih mencari para pelaku dan memproses kasus tersebut.

"Masih kita cari pelakunya, masih kita proses ya. Karena beberapa di antara pelaku sudah kita ketahui identitasnya, anggota sedang kita sebar di sekitar lokasi," katanya. (wel/deo)


MEDAN - Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pemuda Karya (PAC-IPK) Amplas, Medan, Frengky Simatupang alias Frengky Tato (42), tewas di pelukan istri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News