Diduga Remas Dada Bocah, Kakek Dihajar Massa
Kamis, 19 Agustus 2010 – 08:06 WIB

Diduga Remas Dada Bocah, Kakek Dihajar Massa
LANGSA -- Seorang kakek penjaga sekolah di SMAN-3 Langsa, HS, diamuk massa. Hingga tadi malam, kondisi HS kritis dan harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Dia dihajar massa lantaran diduga melakukan aksi pencabulan terhadap bocah berumur 7 tahun, sebut saja Bunga. Ibunya curiga. Bunga didesak dan mengaku bahwa merah pada dadanya itu akibat diremas oleh seorang kakek yang ada di sekolah tempat dirinya bermain (SMAN-3-red). "Saya yang mendengar pengakuan keponakan ini jadi panas dan tidak terima, maka langsung mendatangi TKP. Dan sampai disana saya meminta penjaga sekolah ikut saya kerumah untuk memperlihatkan kepada bunga, benar atau tidak dia yang melakukan," sebut Iin lagi.
Kronologis kejadian diceritakan Iin, dari pihak keluarga Bunga. Warga Langsa Kota itu menceritakan, pemukulan terhadap penjaga sekolah terjadi sekira pukul 14.30 Wib. Peristiwa berawal saat korban biasa bermain dilingkungan SMAN-3 Langsa. Habis bermain, bersama temannya Bunga pulang kerumah dengan kondisi baju kotor dan jorok.
Baca Juga:
Layaknya orang tua, melihat anaknya kotor langsung membawa korban ke kamar mandi. Namun saat diguyur air, siswi SD tersebut tidak mau dan menangis seperti orang ketakutan. Menurut Iin, saat baju Bunga dibuka, ibunya terkejut melihat warna merah pada bagian dada anaknya seperti bekas remasan tangan. "Ketika ditanya korban menangis dan takut tidak berani mengatakannya," sebut Iin.
Baca Juga:
LANGSA -- Seorang kakek penjaga sekolah di SMAN-3 Langsa, HS, diamuk massa. Hingga tadi malam, kondisi HS kritis dan harus mendapat perawatan
BERITA TERKAIT
- AKBP Fajar Cabuli 3 Anak di Bawah Umur, Ada Korban Lain?
- Diduga Mencabuli Anak Bawah Umur, Oknum ASN Bukittingi Ditahan Polisi
- Dikejar Korbannya, Jambret Tabrak Angkot, Apes
- Bea Cukai Tangkap Pria Asal Tanjung Pinang Selundupkan Sabu dalam Popok
- Modus Pelaku Pencabulan di Tebet Diungkap Ayah Korban
- Klarifikasi Polda Jateng soal Intimidasi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK