Diduga Sakit Hati, Pelaku Jebak Orang Lain Jadi Tersangka Teroris

Nizamdeen sedang kuliah PhD sekaligus bekerja sebagai analis bisnis pada bagian TI Universitas NSW pada saat ditangkap polisi.
Berbicara di Kolombo, Srilanka pada November lalu, Nizamdeen menyatakan tidak akan pernah kembali ke Australia karena kejadian yang menimpa dirinya ini telah menghancurkan masa depannya.
"Saya dinyatakn bersih dari segala tuduhan. Saya berharap media dan masyarakat Srilanka membantu memulihkan kehidupanku yang hancur," ujarnya.
Asisten Komisaris Kepolisian Federal Australia Ian McCartney menilai penyelidikan kasus ini cukup unik. "Mengandung kompleksitas," katanya.
Namun dia menyatakan pihaknya mendukung para penyelidik dan keputusan yang mereka ambil pada saat menangkap Nizamdeen.
Willing menambahkan pihaknya sedang mengevaluasi penanganan yang mereka lakukan dalam kasus ini.
Orang yang bertanggung jawab atas apa yang dialami Nizamdeen, katanya, yaitu orang yang merekayasa dokumen rencana serangan teror tersebut.
Dari stadion Adelaide Oval, pemain kriket Usman Khawaja menyatakan kasus ini merupakan urusan polisi.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya