Diduga Sengaja Ulur Penjualan Aset, Kepailitan Batavia Air Belum juga Tuntas
jpnn.com - JAKARTA - Sengketa kepailitan Batavia Air masih berbuntut panjang. Dimana pada 30 Januari 2013, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyatakan Batavia Air pailit dan berhutang Rp1,2 triliun. Namun meski sudah dua tahun berjalan, masalah utang Batavia belum juga beres. Hak ribuan karyawan eks Batavia juga tak kunjung jelas.
Kuasa Hukum PT Metro Batavia Raden Catur Widodo menuding, tim kurator di bawah koordinasi Turman Panggabean yang bertugas membereskan kepailitan bekerja tidak profesional. Catur bahkan menduga Turman Cs sengaja melakukan tindakan penggelapan.
"Imbasnya, nasib para kreditur, khususnya eks karyawan menjadi terkatung-katung. Kami belum menerima hak kami," ujar Catur di Cikini, Jakarta, Kamis (19/11).
Karena itu Catur mengingatkan supaya tim kurator tidak bermain-main dengan aset Batavia Air, dengan sengaja mengulur penjualan aset. Sebab, dengan mengulur penjualan aset, maka bukan tidak mungkin hak ribuan karyawan Batavia bisa hilang.
Saat ini kata Catur, Batavia masih memiliki 20 pesawat. Nah bila pesawat tersebut segera dijual, setidaknya harganya masih stabil.
"Kami minta agar segera menjual seluruh aset dan membagikan hasil penjualan ke kreditur, khususnya eks karyawan Batavia. Kalau segera dijual maka nilainya tidak akan merosot tajam seperti harga jual saat ini, yang hanya senilai Rp7,5 miliar per unit pesawat," tandas Catur. (chi/jpnn)
JAKARTA - Sengketa kepailitan Batavia Air masih berbuntut panjang. Dimana pada 30 Januari 2013, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyatakan Batavia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Selamat, Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan di Hakordia 2024
- Prabowo Kenang Ansor-Banser Jaga Gereja, Ketum Ansor: Alhamdulillah, Kami Masih Konsisten
- Petrokimia Gresik Luncurkan 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah
- Hadiri KTT D-8, Prabowo Kritik Negara Muslim Masih Kurang Kompak