Diduga Tercemar, Udara Magelang Diteliti
Sabtu, 13 November 2010 – 13:43 WIB
Menurut dia, beberapa fokus pengukuran itu adalah partikular (debu) dan kandungan gas di udara. Selain kedua alat itu, petugas juga menentukan tingkat kelembaban udara, arah dan kecepatan angin serta curah hujan.
Baca Juga:
Dia mengatakan tugas pengukuran hanya sebatas mengumpulkan data-data di lapangan. Analisis dan hasilnya akan diumumkan secara resmi oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Setelah pengambilan sample pihaknya akan melakukan penelitian lanjutan di laboratorium. "Nanti hasilnya akan diumumkan di pusat," katanya.
Hasil sementara, dari kualitas debu suhu dan gas yang ada di kawasan Mungkid diketahui temperatur 33derajat. Keembapan udara 46 derajat dan tekanan 993 milibar. "Kita akan korelasikan dengan kondisi normal," paparnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang Suryo Sumargo mengatakan secara kasat mata, memang udara telah tercemar akibat abu vulkanik Merapi. Namun untuk memastikan seberapa parah pencemaran itu harus dilakukan melalui penelitian dan pengukuran. "Kasat mata memang tampak ada perubahan kualitas udara paska meletusnya gunung Merapi," kata dia.
MUNGKID - Erupsi Gunung Merapi yang masih terus berlangsung membuat dikhawatirkan mempengaruhi kualitas udara di sejumlah wilayah yang terkena dampaknya.
BERITA TERKAIT
- Indonesia Re Dukung Pengembangan SDM Industri Asuransi lewat Executive Training
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Said Didu Diperiksa Polisi Gegara Kritik PSN PIK 2, Pakar Minta Publik Hormati Proses Hukum
- Kejari Bengkalis Menang Praperadilan: Proses Hukum Kasus Kredit Bank Riau Kepri Syariah Sesuai Aturan
- Menko Polkam Budi Gunawan Dukung Lemhannas Jadi Think Tank Kelas Dunia
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina