Didukung Para Guru Besar, Syarief Hasan: Demokrat Semakin Kukuh Menolak RUU Ciptaker
Sebelumnya, puluhan investor global juga menyatakan keprihatinan atas persetujuan terhadap RUU Ciptaker yang dinilai bertolak belakang dengan prinsip lingkungan.
Konon, investor global yang merupakan investor terpercaya di dunia dan mengelola dana investasi hingga US$ 4,1 triliun telah mengirimkan surat keprihatinan kepada pemerintah Indonesia.
Karena itu, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini, sikap partainya sejalan dengan para guru besar, akademisi, ormas keagamaan, organisasi buruh hingga mahasiswa.
Penolakan tersebut, kata Syarief, seharusnya menjadi pertimbangan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi dan membatalkan RUU Ciptaker.
“Kami dari Fraksi Partai Demokrat semakin kukuh menolak UU Cipta Kerja karena didukung dengan pandangan dari guru besar yang merupakan strata tertinggi di dunia kampus," tegas mantan Menteri Koperasi dan UKM ini.
Syarief juga mendorong Presiden Jokowi segera menindaklanjuti suara dari berbagai elemen masyarakat tersebut dengan menggunakan kewenangannya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
“Presiden harus segera melakukan evaluasi UU Cipta Kerja dan segera membuat Perppu yang pro terhadap rakyat serta sesuai dengan konstitusi negara," ucap Syarief sembari menyatakan dukungan bagi pihak-pihak yang akan melakukan judicial review UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.(jpnn)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah mendengar keberatan rakyat atas RUU Ciptaker
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten