Difabel dan ABK Karanganom Klaten Kini Tak Lagi Merasa Terabaikan
“Awalnya Sasa hanya berdiam diri di rumah saja sepulang sekolah. Namun, saya memberi motivasi kepadanya agar mau ikut berolahraga dan mau ikut lomba di kejuaraan pelajar se-Jateng pada tahun 2021 lalu dan dia pun mengikutinya,” tutur Srimulyo.
Tidak sampai di situ, pada tahun 2022, Sasa sangat bersemangat untuk mengikuti lagi kejuaraan olahraga tingkat provinsi (Kejurprov). Dan pada 9-13 September mendatang, dia juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) mewakili Kabupaten Klaten.
Difabel lainnya yang mengalami cacat yang sama seperti Sasa adalah Widi dari Prambanan. Dia juga termotivasi untuk mengikuti perlombaan-perlombaan olahraga. Penyandang disabilitas fisik dengan perawakan tubuh pendek, Muhamad Raffi Purnomo dari Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo juga termotivasi untuk mengikuti terapi air dan diajari renang selama 1,5 tahun.
Dia juga telah mengikuti beberapa perlombaan seperti Kejurprov 2022, Pekan Paralimpik Pelajar daerah Jateng dan berhasil menyumbangkan dua emas dan satu perak untuk Kabupaten Klaten.
Dengan mengikuti pendampingan di ICKK-BN, mereka tumbuh rasa percaya diri yang luar biasa.
Termasuk para orangtua dan saudara-saudara mereka juga sangat bangga, karena meski anak-anak mereka difabel, tetapi bisa mengangkat martabat keluarga dan nama baik Klaten melalui prestasi olahraga yang mereka raih.
"Yang tak kalah penting adalah ada pengakuan dari masyarakat umum terkait prestasi anak-anak mereka,” tukas Sriyono yang juga menjadi Ketua Komite Paralympic Klaten.
Pendampingan di bidang olahraga ini juga diberikan kepada difabel yang telah dewasa. Khusus untuk cabang panahan, ICKK-BN menyediakan fasilitas berlatih dan dukungan lainnya, terutama menjelang pertandingan tingkat daerah dan Nasional. Saat ini Klaten menjadi salah satu kota yang memiliki atlet panahan paralimpik yang cukup handal.
Menurut, Novan Yulianto, Plant Director AQUA Klaten, ICKK-BN juga memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi bagi kamu difabel dengan memberikan dukungan dana usaha, seperti peternakan lele, bengkel, warung dan lainnya.
Mereka melihat ada peluang pengembangan pemberdayaan masyarakat di sana. Pihaknya juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bisa gotong royong membangun masyarakat.
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang responsif juga apresiasi kepada Komisi Nasional Disabilitas yang turun langsung memberikan dukungan,” tutur Novan.
Kehadiran kaum difabel dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, kini tidak lagi menjadi beban di tengah keluarga.
- Di Hadapan Ribuan Penonton Wayang, Sudaryono Ajak Klaten Menangkan Luthfi-Taj Yasin
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Tertarik Berinvestasi di Jateng, Kaesang: Duitku Akeh, Tenang Wae
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Butuh Pemimpin yang Bisa Hubungkan Semua Kalangan
- Eks Napiter se-Klaten dari Paguyuban Duta Rahmah Ikuti Pelatihan Literasi
- PHI Segera Luncurkan Serentak 10 Hotel di Jawa Tengah