Digagas, Pajak Progresif Orang Kaya
Kamis, 06 September 2012 – 04:04 WIB

Digagas, Pajak Progresif Orang Kaya
Sebagai gambaran, Spanyol baru saja menaikkan batas tarif wealth taxes dari 42 persen menjadi 52 persen, Jerman berencana menaikkan dari 42 persen menjadi 45 persen, dan Perancis bahkan berencana menaikkan batas atas tarif wealth taxes untuk penduduknya yang berpenghasilan EUR 1 juta (sekitar Rp 12 miliar) per tahun.
Baca Juga:
Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengatakan, penerapan pajak progresif memang menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menambah penerimaan negara dari sektor pajak.
"Saat ini, semua orang yang penghasilannya di atas Rp 500 juta dipukul rata kena pajak 30 persen. Harusnya, untuk orang yang penghasilannya di atas Rp 1 miliar, tarif pajaknya lebih tinggi," ujarnya.
Menurut Erani, idealnya, untuk orang yang berpenghasilan di atas Rp 1 miliar, tarif pajaknya harus dinaikkan menjadi 35 persen, sedangkan untuk yang berpenghasilan di atas Rp 5 miliar per tahun menjadi 40 persen. "Ini harusnya mulai diberlakukan 2013 nanti," katanya.
Erani menyebut, skema yang ada saat ini membuat penerimaan pajak tidak optimal. Misalnya, penerimaan pajak dari pegawai/karyawan (PPh Pasal 21) pada 2010 mencapai 55,3 triliun. Adapun pajak nonpegawai/nonkaryawan hanya Rp 3,6 triliun. "Padahal, akumulasi kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia ini setara dengan kekayaan 60 juta penduduk," ucapnya.(owi/kim)
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan mengusulkan perubahan skema dalam Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi. Beberapa poinnya adalah memberlakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi