Digerebek Ngakunya dengan Abang, Oh Ternyata
jpnn.com, PONTIANAK - Sejumlah pasangan mesum terkena razia gabungan Satpol PP Pontianak bersama petugas dari pengadilan negeri (PN) dan TNI AD setempat, Minggu (20/5). Sejumlah rumah kos-kosan jadi incaran.
Petugas yang sebelumnya keliling, berhenti di salah satu rumah indekos di jalan Dr. Sutomo, Pontianak Barat. Rumah indekos itu berlantai dua. Di lantai dasar, petugas menemukan sepasang muda –mudi dalam satu kamar. Mengaku abang dan adik kandung.
“Sama siapa kamu?,” tanya seorang petugas Satpol PP kepada pemudi yang membuka bilik bernuansa remang-remang itu. “Sama abang saya Pak,” jawab si perempuan.
“Mana identitas pengenalnya? KTP elektronik? Kartu keluarga?,” cecar sang petugas. "Saya tidak bawa Pak, karena tadi ke sini cuma nganterin makan sahur," jawab perempuan.
Tak bisa memberikan bukti bahwa mereka adalah saudara kandung, petugas pun membawa keduanya naik mobil patroli berbak terbuka, dibawa ke markas Satpol PP untuk didata.
Ternyata eh ternyata, hal serupa juga didapati di lantai dua. Kepergok ada yang berduaan dalam salah satu kamar. Mereka mengaku sepupuan. Dan mereka sudah dua kali terjaring razia serupa di tempat yang sama.
"Saya tidak ada uang buat bayar denda lagi pak," ujar si pemuda dengan wajah memelas. Enggan naik lagi ke mobil patroli. "Hari ini tidak ada sidang, kamu ikut saja, buat didata kembali," ucap petugas.
“Tapi kan kami gak ngapa-ngapain Pak, habis makan sahur saya menemani dia," tutur si pemuda, mencoba tawar-menawar. "Ikut saja," tegas petugas, dia tak dapat dibantah. Dua pasangan inipun akhirnya pasrah dibawa petugas.
Saat didatangi petugas, ulah para pasangan mesum aneh-aneh, ada yang sembunyi di lemari, di kamar mandi, ada yang di bawah tempat tidur.
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Inilah Lokasi Penyekapan Ibu dan Anak di Babel, Pelakunya Orang Penting
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Bogor Gelar Sosialisasi BKC Ilegal, Ini Tujuannya
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri