Digigit Ular Berbisa, Meninggal, Keluarga Yakin Hidup Lagi

Digigit Ular Berbisa, Meninggal, Keluarga Yakin Hidup Lagi
Seorang penenamba (pengobat) berusaha menyembuhkan Salasiah yang telah dinyatakan meninggal oleh dokter. Foto: Maulana/Radar Banjarmasin/JPNN.com

jpnn.com - Salasiah yang digigit ular berbisa, secara medis telah dinyatakan meninggal. Namun pihak keluarga masih punya berupaya dengan pengobatan alternatif untuk mengembalikan Salasiah dari kematian.

MAULANA, Banjarmasin

“Mudahan panjang umur!” kalimat itu yang banyak keluar dari mulut para pengunjung yang melihat Salasiah (38). Tubuh Salasiah direbahkan di atas sebuah meja dengan posisi berbaring. Kepalanya mengarah ke kiblat. Dia “disemayamkan” di bawah tenda berukuran 6x4.

Badannya terlihat kaku dan berwarna lesi, kuning langsat. Dari balik kain transparan, wajahnya dingin dengan mata terpejam rapat. Separuh tubuhnya hingga dada ditutup kain behalai atau sarung yang berukuran panjang

Salasiah digigit ular berbisa saat mencari ikan di rawa yang tak jauh dari rumahnya di Kompleks Ar Rahmah, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel, Senin (10/12) pagi.

Wanita berusia 38 tahun ini sempat dilarikan oleh kerabatnya ke RSUD Ulin Banjarmasin. Namun sesampainya di sana tim medis menyebut Salasiah telah meninggal dunia.

Meski secara medis Salasiah sudah meninggal namun usaha keluarga untuk membuat korban hidup terus dilakukan. Keluarga yakin Salasiah hanya mati suri.

“Tadi banyak orang pintar dan pawang ular bilang, istri saya masih bisa hidup dan syaratnya jangan dibawa masuk ke dalam rumah,” cerita Tantowi Zauhari (40), suami Salasiah.

Upaya pengobatan secara tradisional dilakukan agar Salasiah yang digigit ular berbisa, bisa hidup lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News