Digigit Ular Berbisa, Meninggal, Keluarga Yakin Hidup Lagi

Digigit Ular Berbisa, Meninggal, Keluarga Yakin Hidup Lagi
Seorang penenamba (pengobat) berusaha menyembuhkan Salasiah yang telah dinyatakan meninggal oleh dokter. Foto: Maulana/Radar Banjarmasin/JPNN.com

Meski merasa bahwa itu terkesan di luar akal, namun pihak keluarga percaya, sekadar sebagai berikhtiar agar Salasiah tetap siuman.

Salasiah sendiri telah didatangi beberapa orang pintar dari Kelayan, Anjir dan sekitarnya. “Tetapi sampai sore ini tak terlihat reaksinya, saya bingung juga, kalau dilihat tak ada napas sama sekali nadinya tak berdenyut,” ujarnya yang mengatakan Salasiah digigit di bawah lutut sebelah kanan. Ada dua luka bekas gigitan di sana.

Tantowi mengatakan pagi itu ia berada di bengkel tempat kerjanya di kawasan terminal KM 6, saat mendapat kabar bahwa Salasiah sakit. Saat dibawa ke rumah sakit, Salasiah menurutnya sudah tidak sadar. “Saat pulang, saya masih merasa badan istri saya panas,” ujarnya yang berharap istrinya bisa kembali sadar.

Salah seorang penenamba (pengobat) yang ditemui Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) di lokasi terlihat menggunakan minyak special khusus yang dioleskan di titik bekas gigitan. Dia juga menggesekkan jengger ayam.

“Antara dua pilihan, bisa ular itu mati dan bisa juga korban yang kalah. Tapi saya yakin kalau atas izin-Nya, kita semua bertawakal korban akan siuman atau hidup,” ucap salah satu penenamba kepada dua orang kerabat korban.

Terpisah Amat, salah satu keluarga korban ikut yakin dengan metode penyembuhan tradisional ini. Dia mengaku pernah melihat yang seperti ini.

“Kebanyakan orang selama tiga hari didiamkan di luar rumah jangan dibawa masuk, kalau masih ada umurnya pasti akan siuman,” tambahnya.(lan/ay/ran)


Upaya pengobatan secara tradisional dilakukan agar Salasiah yang digigit ular berbisa, bisa hidup lagi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News