Digital Banking jadi New Normal dalam Sistem Perbankan Hadapi Pandemi

Dengan adanya pandemi yang membuat mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas, gelombang digitalisasi justru terbukti sukses membuat aktivitas perekonomian sehari-hari di masyarakat jadi tetap bergeliat.
“Dengan pergerakan yang serba terbatas, pembayaran secara digital menjadi semakin luas dan diminati. Transaksi ecommerce kita tahun lalu, misalnya, telah mencapai Rp266 triliun. Insya Allah di tahun ini masih bisa tumbuh sekitar 39,1 persen menjadi Rp370 triliun,” ungkap Perry.
Tak hanya belanja lewat ecommerce saja yang tumbuh, pemakaian elektronik pada tahun lalu juga berhasil menembus angka Rp205 triliun.
Pada tahun ini, nilai tersebut diperkirakan masih memiliki ruang untuk tumbuh sekitar 32,2 persen menjadi Rp271 triliun.
Lalu transaksi digital banking secara fantastis juga berhasil menembus angka Rp27 ribu triliun, dan pada tahun ini diproyeksikan masih bakal tumbuh sedikitnya sekitar 21,8 persen menjadi Rp33 ribu triliun.
“Digital banking secara perlahan telah menjadi new normal dalam sistem perbankan dan juga perekonomian nasional secara luas. Ini jelas menjadi game changer yang tak bisa dilepaskan dari kemampuan ekonomi Indonesia untuk terus pulih dari dampak tekanan pandemi,” tegas Perry.(chi/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Dengan berbagai upaya yang ada, kita kini tidak lagi hanya berkutat pada perbaikan kondisi perekonomian, namun telah berlanjut pada langkah pemulihan ekonomi nasional.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pramono Dorong Peran Bank DKI Mengimplementasikan QRIS Tap NFC Bank Indonesia
- bank bjb Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran Lewat SERAMBI
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah
- Menjelang Idulfitri, BI Jabar Siapkan Rp14,5 Triliun Uang Baru
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia