Digitalisasi Kunci Penting Ekonomi Indonesia PascaPandemi
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pemanfaatan digitalisasi penting untuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.
Digitalisasi pembayaran merupakan salah satu dari enam agenda prioritas jalur keuangan pada Presidensi Indonesia di G20 2022 pada Juli mendatang.
“Kami ingin membawa digitalisasi Indonesia ke ASEAN, lalu ke ranah global, pada G20 di Indonesia,” ujar Perry dalam acara Indonesia-Singapore Business Forum 2022.
Perry menyebut Indonesia dan negara-negara lain di ASEAN sedang bersiap mengembangkan inisiatif sistem pembayaran lintas batas negara.
Dengan pentingnya digitalisasi di era pascapandemi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak bisa ketinggalan. Terlebih, saat ini telah ada 18 juta Usaha UMKM yang telah terdigitalisasi di Indonesia.
“18 juta adalah angka yang besar, tapi sebetulnya kecil, karena kami memiliki 65 juta UMKM yang perlu dihubungkan (secara digital),” ungkapnya.
Perry juga menyebut terkait digitalisasi, Indonesia memiliki pasar ritel yang amat besar, yang perlu dirangkul untuk pemulihan ekonomi pascapandemi.
Menurut penelitian yang dilakukan Bain & Company dan Facebook, 8 dari 10 konsumen di Asia Tenggara kini telah beralih ke digital. Jumlah konsumen digital baru dalam kurun waktu setahun di Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, setara dengan seluruh populasi Inggris.
Pemanfaatan digitalisasi penting untuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris