Digitalisasi Memaksa Masyarakat Beradaptasi dan Cakap Menggunakan TI
jpnn.com - JAKARTA - Digitalisasi memaksa masyarakat terus beradaptasi agar makin cakap menggunakan teknologi informasi (TI).
Makin mudahnya akses informasi membuka kesempatan masyarakat saling berinteraksi dalam jangkauan lebih luas.
Oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran agar penggunaan teknologi tersebut tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
“Dalam bermedia sosial, sebaiknya posting yang penting bukan yang penting posting agar ruang digital tetap terjaga keamanan dan kerukunannya,” kata pegiat literasi digital dari Relawan TIK Luq Yana Chaerunnisa dalam keterangannya, Senin (4/12).
Luq melanjutkan etika digital dapat menjadi dasar membahas pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam konteks penggunaan teknologi digital, yang melibatkan penerapan prinsip-prinsip etika di keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan teknologi digital.
Dia menyebutkan beberapa isu etika digital meliputi privasi online, keamanan data, kebebasan berbicara di internet, perlindungan anak-anak dalam ruang digital, dan keadilan dalam akses teknologi.
Etika digital juga mencakup pertimbangan etika dalam pengembangan teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (AI), penggunaan data besar (big data), dan teknologi terkait keamanan siber
Menurutnya, konsep etika digital menjadi sangat relevan dalam masyarakat modern yang saat ini kesehariannya makin tergantung pada teknologi digital.
Digitalisasi memaksa masyarakat beradaptasi agar makin cakap menggunakan teknologi informasi
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa