Digitalisasi UMKM Butuh Dukungan Internet hingga Pelosok
Sementara, pemerintah memiliki target 40 persen barang dan jasa berasal dari UMKM.
Bhima menegaskan harus ada keberpihakan, misalnya regulasi untuk platform e-commerce sehingga bisa lebih menyerap lagi produk UMKM.
"Itu juga akan banyak UMKM masuk ke sistem digital," ujar Bhima.
Dia menambahkan, selain hal di atas, juga ada sejumlah tantangan utama yang dihadapi.
Salah satunya adalah soal infrastruktur yang masih belum memadai.
Ini terutama di wilayah pedesaan gap-nya masih cukup melebar.
Terkait hal tersebut, saat ini ada operator yang melakukan merger, yakni Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia/H3I) menjadi Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH), sebelumnya juga ada XL Axiata.
Menurutnya, ini akan mampu menghadirkan akses internet lebih menjangkau wilayah yang belum terlayani.
Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan UMKM dengan melakukan digitalisasi UMKM dengan dukungan internet hingga pelosok
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024