Digitalisasi & Wholesale jadi Strategi Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Aset

Digitalisasi & Wholesale jadi Strategi Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Aset
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan total aset konsolidasi perbankan pelat merah itu mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6 persen YoY. Foto: dok Bank Mandiri

Strategi ekspansi ini memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia, menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, serta memperkuat daya tahan perekonomian nasional.

“Sepanjang 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia,” tambah Darmawan.

Pada saat yang sama, Bank Mandiri memperkiat layanan finansial dengan inovasi digital.

Livin’ by Mandiri, super app unggulan bank berlogo berkode emiten BMRI ini, telah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar, naik 38 persen YoY per akhir 2024.

Di segmen pebisnis dan pelaku usaha, platform Kopra by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan perbankan wholesale dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 22.700 triliun, tumbuh 17 persen YoY.

“Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Darmawan.

Tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, Bank Mandiri juga tetap menjaga fundamental yang sehat. Kualitas aset terjaga dengan baik, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun 5 basis poin menjadi 0,97 persen.

Rasio pencadangan atau coverage ratio pun tetap terjaga optimal di level 304 persen, menunjukkan kesiapan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

Performa Bank Mandiri cukup impresif sepanjang 2024 dengan catatan pertumbuhan aset yang solid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News