Digusur Pendatang Baru, Ketua Fraksi NasDem Gagal Lolos ke Parlemen

jpnn.com - Kiprah Bestari Barus di DPRD DKI ternyata bertahan satu periode. Ketua Fraksi NasDem itu gagal mempertahankan kursi empuknya lantaran tak mendapat suara yang cukup pada Pileg 2019.
Pada Pileg 2019 ini Bestari bertarung di Dapil DKI Jakarta 1 yang meliputi wilayah Kecamatan Gambir, Kecamatan Sawah Besar, Kecamatan Kemayoran, Kecamatan Senen, Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan Menteng, Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Johar Baru.
Namun, berdasarkan rekapitulasi suara KPU DKI Jakarta yang digelar di Hotel Bidakara, suaranya tidak cukup untuk memperoleh kursi. Untungnya, NasDem masih mendapat kursi di dapil ini lewat Hariadi Anwar.
BACA JUGA: Terungkap, Ribuan Suara Milik Sejumlah Partai Bergeser ke NasDem
Senyatanya bukan cuma Bestari yang menelan pil pahit. Sejumlah Caleg petahana dari Dapil DKI Jakarta 1 juga gagal mempertahankan kursinya.
Politisi yang gagal tersebut adalah Mualif ZA (PKB), A Zairofi (PKS), Elyzabeth CH Mailoa (PDIP), Agustiar (Golkar), Fajar Sidik (Gerindra), Taufiqurrahman (Demokrat) dan Verry Yonnevil (Hanura).
Sementara wajah baru yang menggantikan posisi mereka antara lain, Dani Anwar (PKS), Dian Pratama (Gerindra), Basri Baco (Golkar), Hariadi Anwar (Nasdem), Ismail (PKS), Wa Ode Herlina (PDIP), Desie Christhyana (Demokrat) dan Idris Ahmad (PSI). (dod/rmol)
Kiprah Bestari Barus di DPRD DKI ternyata bertahan satu periode. Ketua Fraksi NasDem itu gagal mempertahankan kursi empuknya lantaran tak mendapat suara yang cukup pada Pileg 2019.
Redaktur & Reporter : Adil
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- Dukung Program RB, Akademisi: Strategis Membina Pemuda Melek Isu Kebangsaan
- Lewat Program RBN, NasDem Ajak Pemuda Mengenalkan Sistem Politik di Indonesia
- Pidato di Acara Wantim NasDem, Paloh Singgung Penguatan Kewaspadaan Politik
- Ananda Tohpati: Efisiensi Perlu, Tetapi Jangan Ganggu Program Masyarakat
- PSI Kritik Kenaikan Tarif Air Bersih, Akademisi Beri Penjelasan Begini