Dihamili Pacar, Siswi SMK Lapor Polisi
jpnn.com, TASIKMALAYA - Siswi salah satu SMK di Kota Tasikmalaya sebut saja Michelle —nama samaran— melapor ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres setempat mengenai dugaan pencabulan yang menimpa dirinya, Senin (20/3).
Gadis berusia 17 tahun itu telah disetubuhi oleh pacarnya, Rn (22), sebanyak tiga kali di salah satu rumah di Perum Rancabungu dan sekali di Perum Kencana Raya, Desa Ciknir Kecamatan Singaparna. Akibat hubungan di luar nikah itu, pelapor kini hamil delapan bulan.
Paman pelapor, Christopher —nama samaran- mengatakan, keponakannya mengenal Rn melalui Facebook pada Agustus 2016 lalu. Mereka pun berpacaran.
Setelah berpacaran, Rn mengajak Michelle ke rumah pamannya di Perum Rancabungur dengan dalih untuk belajar.
Sampai di rumah ini, pelapor dipaksa agar mau disetubuhi. Bila tidak, terlapor akan menyebar informasi di Facebook bahwa Michelle sudah ditidurinya.
Dengan ancaman itu, terang Christopher, Michelle akhirnya terpaksa mengikuti nafsu birahi sang pacar. Akibatnya, setelah empat kali disetubuhi pelapor hamil delapan bulan.
Keluarga Michelle, kata dia, sebenarnya sudah ada iktikad baik untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan mediasi agar Rn mau menikahi keponakannya. Namun, tawaran itu ditampik.
“Kami terpaksa melaporkannya ke pihak kepolisian. Pertama laporan ke Polres Tasikmalaya Kota pada Jumat (17/3). Namun dilimpahkan ke Polres Tasikmalaya. Karena kejadiannya terjadi di kabupaten,” terangnya kepada wartawan kemarin (20/3).
Siswi salah satu SMK di Kota Tasikmalaya sebut saja Michelle —nama samaran— melapor ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres
- Seusai Membunuh-Buang Mayat Paryatun ke Jurang, Iwan Doggy Mengambil Harta Korban
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Pak Polisi, Kenapa Laporan Kasus Pencabulan di Tangerang Kota Belum Diproses?
- Polisi Bongkar Pabrik Obat Keras Ilegal di Tasikmalaya, Omzet Miliaran Rupiah
- Bikin Malu, Anggota DPRD di Singkawang Ditangkap Polisi Gegara Kasus Asusila
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri