Dihantam Gelombang Besar, Kapal Turis Tenggelam di Laut Banda
Kapal KN SAR 235 Abimanyu tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon sekira pukul 14.30 WIT. Seluruh penumpang kemudian dilarikan ke RSUD dr M Haulussy Kudamati untuk penangan medis karena kondisi mereka yang lemas.
”Kondisi mereka masih lemas. Ssetelah pemeriksaan kesehatan ini mereka akan dikembalikan ke agen kapal ini di Bali,” ujar Andhy Josep, salah satu anggota tim SAR di Pelabuhan Yos Sudarso.
Andi Nasir Hamadin, pemandu wisata yang bersama dengan para turis saat dikonfirmasi tidak berkomentar lebih. Dia hanya memastikan dalam perjalanan menuju Pulau Banda mereka dihadang cuaca buruk dan mesin kapal mati. ”Cuaca memang buruk dan gelombang sekitar 2 meter lebih,” kata Andi singkat.
Kasie Keselamatan Berlayar KSOP Klas 1 Ambon, Jonli A Pentury memastikan, pihaknya sudah menerima warning dari BMKG soal kondisi cuaca perairan Maluku. ”Dalam satu minggu terakhir ini ada peringatan dini dari BMKG. Seminggu ini cuaca buruk. Gelombang 1 sampai 4 meter. Bahkan saat ini Laut Banda dan Arafura tinggi gelompang antara 2 hingga 4 meter,” ujar Jonli di kepada Ambon Ekspres di ruang kerjanya, kemarin.
Menurut Jonli, secara teknis pihaknya tetap berada pada regulasi akan menunda segala pelayaran apabila dalam kondisi cuaca yang memang tidak memungkinkan. ”Tetapi juga tidak pernah melarang. Kita sifat menunda dalam proses. Artinya kalau memang mengajukan permohonan dengan kondisi cuaca rilis BMKG itu jelek, dan kondisi rill nya jelek, kami pasti akan menunda keberangkatan sementara sampai dengan cuaca membaik,” kata Jonli, secara teknis.
Oleh karena itu, sesuai dengan arahan BMKG kapal yang akan berlayar dengan tujuan-tujuan sesuai dengan arahan BMKG pasti akan ditunda keberangkatan sesuai aturan yang berlaku.
Menyoal, KM Mersia bisa diizinkan keluar, Jonli mengaku tidak mengetahui hal itu. ”Kalau itu saya tidak tahu. Pertimbangan apa mungkin bisa koordinasi langsung dengan Syahbandar di Tulehu. Jelas, itu dikeluarkan pasti dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan,” ujarnya.
Olehnya itu, dia mengingatkan perusahaan pelayaran agar tidak mamaksaan keadaan apabila kondisi cuaca tidak baik. “Jangan sampai melakukan pelayaran tanpa SPB. Jelas kita akan tertibkan, apa lagi kondisi cuaca dan sudah ada peringatan dari BMKG. Saat ini, Laut Banda sampai Kei, dan Arafura itu cuaca buruk,” ujanya.(JPG/ERM)
Pelabuhan Tulehu tujuan Pulau Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah terbalik setelah dihantam gelombang besar, Kamis (14/3). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Nelayan yang Tenggelam di Muara Cikaso Belum Ditemukan
- Kapal Tenggelam di Perairan Karimunjawa, 11 ABK Dievakuasi Tim SAR
- Kapal Pancung Tenggelam di Perairan Belakangpadang Batam, 1 Orang Meninggal Dunia
- ABK yang Tenggelam di Perairan Ujunggenteng Masih Dicari Petugas
- Kapal Tenggelam di Tapanuli Tengah, 12 Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan
- Korban Kapal Samarinda Bertambah Jadi 57 Orang