Dihantam Kampanye Hitam, Jokowi-JK Pilih Fokus Pikirkan Terobosan
Kampanye hitam untuk Jokowi sangat jelas terlihat di Tabloid Obor Rakyat yang menyebar isu SARA. Tabloid Obor Rakyat ini kemudian dikirim ke di pondok-pondok pesantren, yang seluruh isinya berisi fitnah terhadap Jokowi.
Serangan lainnya adalah mengaitkan Jokowi dalam kasus Transjakarta. Terakhir, beredarnya fotokopi yang seolah transkrip percakapan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief. Isi transkip itu seolah-olah meminta agar Jokowi tidak dikaitkan dalam kasus Transjakarta.
Belakangan pimpinan Kejaksaan Agung sudah membantah adanya percakapan antara Basrief dengan Megawati. Demikian juga pimpinan KPK yang telah membantah mengenai hal itu.
Hasto juga menanggapi gaya Prabowo yang kerap dipersepsikan tegas oleh para pendukungnya. Menurutnya, sikap seperti itu justru akan membuat rakyat tidak berdaya.
"Janji-janji jabatan strategis adalah bentuk ketaklukkan pada kekuatan di luar dirinya. Berbeda dengan Jokowi yang menegaskan hanya tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat Indonesia," ungkap Hasto.
Ia pun meminta agar Pemilu 2014 dijadikan sebagai kegembiraan politik. Masyarakat harusnya diberikan perbedaan karakter dan gaya kepemimpinan, perbedan visi misi dan agenda strategis, rekam jejak sebagai pemimpin.
"Mereka yang terus merancang serangan negtif seperti Tabloid Obor Rakyat dan transkrip palsu, sebaiknya gunakanlah energi untuk hal-hal yang positif bagi rakyat. (abu/jpnn)
JAKARTA - Hari H pencoblosan Pemilihan Presiden (Pilres) kian dekat. Seiring dengan itu, serangan terhadap pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran