Dihantam Pandemi Covid-19, Bank Permata Bukukan Pendapatan Operasional Rp 3,8 Triliun
"Dengan membukukan total modal Rp 43 Triliun dan CAR meningkat secara signifikan menjadi 35,7 persen," ujar Ridha.
Menuru dia, Bank Permata tetap berhasil tumbuh dengan kontribusi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14,2 persen dan pendapatan non-bunga sebesar 16,1 persen Year-on-Year (YoY).
Pencapaian ini diikuti dengan perbaikan rasio marjin bunga (Net Interest Margin atau NIM) menjadi 4,7 persen dari 4,4 persen di periode yang sama tahun lalu.
"Sejalan dengan strategi Bank dalam mengelola struktur likuiditas secara optimum," ucap Ridha.
Sementara itu, Cost to Income Ratio (CIR) tercatat sebesar 58,7 persen, membaik secara signifikan dibandingkan posisi tahun lalu sebesar 62,4 persen.
Rasio efisiensi tersebut, kata Ridha juga didukung oleh penerapan digitalisasi dalam transaksi perbankan.
Transaksi digital dari semua digital channel terutama PermataMobile X dan PermataNET mengalami pertumbuhan signifikan sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Pada transaksi QR Pay melalui PermataMobile X mengalami pertumbuhan paling tinggi yang mencapai di atas 300 persen.
Bank Permata menyatakan, di tengah pandemi Covid-19 perseroan membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp 3,8 Triliun.
- Jadi Bank Paling Terdepan, BTN Raih MSCI ESG Ratings AA
- Gandeng Schroders & Fullerton, BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura
- Survei Ipsos Ungkap Bank Digital Paling Populer di Kalangan Anak Muda
- LTLS Siap Pasang Strategi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
- Berkinerja Moncer sepanjang 2024, PANI Bukukan Rekor Pendapatan & Laba
- ETF XIPB, Inovasi Investasi Saham Perbankan di Pasar Modal