Dihukum Penjara di Australia Karena Menyuap Pejabat Malaysia Soal Pencetakan Uang
Kamis, 06 Desember 2018 – 14:00 WIB
- Mantan direktur eksekutif Securency, Myles Curtis, yang mengaku bersalah mencoba menyuap pejabat di Malaysia dan Indonesia selain juga melakukan pemalsuan akutansi dan diberi hukuman percobaan tiga tahun.
- Mantan kepala keuangan Securency John Ellery, yang menyatakan bersalah membuat pembukuan palsu berkenaan dengan komisi yang dibayarkan ke agen di Malaysia dan mendapatkan hukuman percobaan enam bulan di bulan Agustus 2012.
- Manajer Securency Clifford Gerathy yang mengaku bersalah membuat pembukuan palsu dan mendapat hukuman percobaan selama tiga bulan.
- Pimpinan agen Securency di Indonesia Radius Christanto, yang mengaku bersalah sebagai pihak yang melakukan pembayaran suap sehingga Securency bisa melakukan transaksi dengan Bank Indonesia. Dia mendapat hukuman percobaan dua tahun di tahun 2013.
Securency, yang membuat bahan plastik untuk pencetakan uang keras, kemudian dijual oleh RBA dan sekarang dikenal dengan nama CCL Secure.
Mereka mengaku bersalah menawarkan untuk menyuap pejabat berwenang soal pencetakan uang kertas di Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Nepal.
Bisnis Note Print Australia adalah mencetak uang kertas dan paspor untuk Selandia Baru, Singapura, Mexico, Chile dan Romania.
Mereka juga mengaku bersalah hendak menyuap pejabat di Indonesia, Malaysia dan Nepal.
Semua kejadian ini berlangsung antara tahun 1999-2004.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata