Diikuti 7 Negara, Asian School Badminton Championship Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

jpnn.com, SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno resmi membuka 8th Asian School Badminton Championship di Hotel Patra Jasa Semarang, Senin (26/8) malam.
Kejuaran bulu tangkis internasional ke-8 tingkat pelajar ini diikuti sebanyak 120 pebulu tangkis dari tujuh negara, yakni Indonesia, Hongkong, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand.
Mereka akan bertanding di di Lapangan bulu tangkis Universitas Semarang (USM) pada 26 Agustus hingga 3 September 2024.
Sumarno menilai, ajang ini bakal menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya, karena diikuti atlet-atlet badminton muda dari negara-negara kawasan Asia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memilih Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan kegiatan ini," katanya.
Menurut Sumarno, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor konsumsi, penyelenggaraan kompetisi ini menjadi motivasi Pemprov Jateng untuk lebih mengembangkan olahraga, khususnya cabang badminton.
"Mudah-mudahan event ini menjadi titik awal bahwa olahraga di Jateng lebih meningkat lagi. Atlet-atlet badminton dari Jateng akan terus tumbuh dan memperoleh medali emas di Olimpiade berikutnya," ucapnya.
Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) Dwijayanto Sarosa Putera mengatakan, bulu tangkis masuk dalam cabang olahraga unggulan dalam event internasional. Melalui event ini diharapkan para pelajar Indonesia makin terasah kemampuannya.
Asian School Badminton Championship yang diikuti 7 negara dinilai nisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Gregoria Mariska Tunjung Absen di Sudirman Cup 2025, Digantikan Ester Nurumi
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan
- Tanam 1.000 Bibit Pohon di Kawasan Waduk Logung Kudus, Taj Yasin Ingatkan Perawatan
- Banyak Aduan Penempatan PPPK Guru di Jateng, Ini Solusinya
- Isu Pemekaran Provinsi Menguat, Pemprov Jateng Sebut Tak Ada Urgensinya