Diintervensi Polisi, Dahnil Anzar Segera Surati Kapolri
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak sempat berjanji akan memberikan informasi penting ke publik usai digarap sebagai saksi di kasus penyebaran kabar bohong Ratna Sarumpaet.
Dahnil pun menepati janjinya. Ternyata, informasi penting yang dia maksud adalah adanya intervensi pihak kepolisian terhadap rencana Muktamar Pemuda Muhammadiyah pada November mendatang.
Atas adanya intervensi itu, dia berencana menyurati Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dahnil mengaku beberapa kali menerima laporan dari pimpinan cabang di daerah-daerah yang mengaku sempat didatangi aparat.
Polisi bahkan berani mengarahkan agar anggota PP Muhammadiyah mau mengangkat pemimpin baru dalam muktamar nanti yang mendukung pasangan calon presiden tertentu.
"Pimpinan PP Muhamadiyah di beberapa daerah didatangi polisi, pertanyaannya kapan muktamar, siapa yang akan jadi Ketua PP Muhammadiyah. Pertanyaan saya, apa urusan polisi nanya hal itu," ujar Dahnil di Polda Metro Jaya, Selasa (16/10) malam.
Kepada pimpinan PP Muhammadiyah di daerah, polisi berani mendorong calon tertentu yang harus dipilih. “Ini yang kemudian disebut sebagai tindakan refresif di zaman Orba," sambung Dahnil.
Atas adanya tudingan itu, Polri mengaku belum mengetahuinya. Menurut Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, dia belum mendapat laporan soal tudingan itu. “Belum ada informasi,” tegas dia. (cuy/jpnn)
Dahnil Anzar mengaku beberapa kali menerima laporan dari pimpinan cabang di daerah-daerah yang mengaku sempat didatangi aparat.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Kapolri Melantik Para Kapolda dan Kukuhkan 2 Jabatan Baru yang Diisi Komjen
- Jenderal Sigit Sampaikan Hal Ini saat Temui Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air
- Pilot Susi Air Dibebaskan dalam Kondisi Sehat, Kapolri Merespons Begini
- Komisi III DPR Minta Kapolri Jawab Aduan Masyarakat soal Sengketa Lahan Sawit Ini
- Haris RN Berharap Jenderal Listyo Terus Berlanjut Jadi Kapolri Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran
- ISESS: Kapolri Harus Tegur Kapolda Sulsel Terkait Dugaan Intimidasi Wartawan