Diisolasi KKB, Warga 2 Desa Terancam Kelaparan

Dari informasi masyarakat, diketahui bahwa kondisi desa saat ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, anak-anak di kedua desa mulai mengalami berbagai penyakit. Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya tenaga medis di puskesmas.
”Beberapa hari lalu, ada tenaga medis, dokter dan perawat di puskesmas di desa itu. tapi, mereka memilih meninggalkan lokasi saat terdapat penembakan pada mobil ambulan,” tuturnya.
Belum lagi dengan distribusi sembako dari Polri-TNI yang tersendat masuk ke kedua desa. Dia mengatakan, yang mengambil sembako hanya beberapa orang saja.
Padahal kondisi alamnya tidak memungkinkan orang bisa membawa banyak sembako. ”Sehingga, kami khawatir kelaparan terjadi di kedua desa,” paparnya.
Di tengah upaya menghentikan isolasi, terjadi penembakan pada mobil patroli di Mile 63. Kendati begitu tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Kamal menuturkan, penembakan terjadi pukul 11.30. ”Namun, kondisi cuaca saat itu berkabut, sehingga tidak terlihat posisi dan siapa penembak kendaraan tersebut.
Karena kondisi yang semakin genting, Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengeluarkan maklumat untuk menekan KKB agar segera menyerah dan tidak lagi melakukan pelanggaran hukum.
”Ini agar KKB dan masyarakat mengetahuinya, maklumat ini salah satu langkah persuasif,” paparnya. (idr)
Satgas gabungan TNI-Polri berkejaran dengan waktu untuk membebaskan 1.300 warga dua desa yang masih diisolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Polri Kerahkan Armada Udara untuk Cari Korban Pembantaian KKB di Yahukimo