Diisukan Diculik, Subur Minta Maaf ke Kepala BIN
jpnn.com - JAKARTA - Isu soal penculikannya oleh Badan Intelijen Negara (BIN), membuat pendiri sekaligus manatan Ketua Umum Partai Demokrat, Prof Subur Budhisantoso, gusar dan langsung meminta maaf kepada Kepala BIN Marciano Norman.
"Saya agak gusar karena ada berita seperti itu. Dan pas malam hari saya meminta maaf kepada Marciano karena membuat kerisuhan orang banyak," kata Prof Budi saat memberi penjelasan di kediamannya, Jakarta Selatan, Senin (21/10).
Prof Subur Budhisantoso juga tidak tahu harus melakukan apa atas isu tersebut karena dia bukan orang BIN. Padahal, pertemuannya dengan Kepala BIN sudah diagendakan untuk membahas masalah kenegaraan dan sebelumnya dia juga sudah ada pertemuan dengan Marciano.
"Tapi sudah ada pertemuan dengan BIN, sudah ada jadwal dengan konfirmasi dan melalui ajudanya. Saya sudah dua atau tiga kali ke BIN," jelasnya.
Mantan Ketum PD itu juga tidak berpikir bila isu yang berkembang ada kaitan dengan politik karena memang tidak ingin berprasangka. Apalagi kedatangannya saat itu bersama-sama dengan rombongan dari daerah.
"Saya bersama rombongan dari Kalbar, Aceh. Sebagian politisi atau akademisi. Yang concern dengan kepentingan nasional. Dan mereka juga peduli dengan kemanan dan politik di nasional," tegasnya.
Karena itu, dia menyimpulkan bahwa benar ada undangan kepadanya untuk jadi pembicara di acara PPI yang dikirim via BBM oleh Anas Urbaningrum. Pada hari yang sama, Jumat (18/10), juga ada pertemuan dengan Kepala BIN, Marciano Norman namun batal karena Marciano ada pertemuan dengan Presiden.
Karena itupula, dia meminta maaf karena isu yang berkembang sudah terlalu jauh. "Saya minta maaf karena bikin itu miss communication," tambah Proif Subur Budhisantoso. (fat/jpnn)
JAKARTA - Isu soal penculikannya oleh Badan Intelijen Negara (BIN), membuat pendiri sekaligus manatan Ketua Umum Partai Demokrat, Prof Subur Budhisantoso,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi