Dijemput Paksa Satgas Covid-19 China, WNI Ini Malah Mengaku Puas

Ia mengaku puas dengan pelayanan gratis yang diberikan selama berada di pusat karantina berupa tiga kali makan menu halal, jaringan Wifi, televisi, dan fasilitas lain yang mirip hotel berbintang di pinggiran Kota Beijing itu.
Setiap dua hari sekali dia dan penghuni pusat karantina diwajibkan melakukan tes PCR melalui hidung dan setiap hari melaporkan perkembangan suhu badan.
Otoritas kesehatan China sampai saat ini masih memberlakukan kebijakan nol COVID-19 secara dinamis sehingga begitu ada kasus yang lebih dari tiga dalam satu hari diberlakukan penguncian wilayah (lockdown) dan tes PCR massal.
Terbaru, lima kampus perguruan tinggi di Distrik Fangshan, Beijing, dikenai lockdown sejak Kamis (19/5) setelah 11 mahasiswa didapati positif COVID-19. (ant/dil/jpnn)
WNI itu mengaku tiba-tiba ditelepon polisi, tak lama kemudian personel Satgas Covid-19 China menjemput dia dan istrinya
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah