Dijual ke Malaysia Rp 10 Juta per Ekor
Kamis, 10 Juni 2010 – 09:15 WIB
Sedang Kepala Balai TNK Tandya Tjahjana mengatakan, dalam survei itu juga diketahui bahwa banyak kegiatan yang mengancam populasi orangutan dan satwa lain di TNK. Di antaranya perburuan, perambahan, pembalakan liar dan pengkaplingan tanah dalam kawasan. “Jika ini tidak segera dihentikan akan merusak keanekagaraman hayati dan habitat yang masih tersisa saat ini,” katanya. Dikatakan, semua kegiatan tersebut saling berkaitan dalam mengurangi populasi orangutan. Sehingga, diperlukan langkah konkret untuk menghentikan aktivitas ilegal tersebut. Karena itu, terang dia, perlu ada keterlibatan pihak terkait lainya. “Dalam penelitian ini ‘kan ternyata ada 2 ribuan orangutan. Ini tentu menggembirakan dari perkiraan populasi orangutan yang pernah dikatakan hanya 600-an ekor,” tuturnya.
Dijelaskan, penelitian yang dilakukan oleh tim itu berlangsung selama 21 hari dengan melibatkan 21 orang. Penelitian ini, terangnya, salahsatu caranya adalah dengan menganalisis jumlah sarang yang berbeda. (far/sam/jpnn)
SAMARINDA - Chairman and CEO The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) EG Togu Manurung, menyebutkan, hingga saaat ini masih banyak ditemui
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 600 Meter