Dijuluki Bandung Bondowoso setelah Rampungkan Museum Polri
Sabtu, 01 Juni 2013 – 12:44 WIB

Foto: Jawa Pos
Dalam sambutan peresmian, Kapolri BHD menyebut tim pembuat museum itu bagai Bandung Bondowoso, pangeran yang ditantang untuk membuat 1.000 candi dalam semalam sebagai syarat untuk mempersunting Rara Jonggrang, putri raja.
Dengan berdirinya museum itu, otomatis Mabes Polri kini punya satu unit baru, yakni Pusat Sejarah Polri (Pusjarah), yang antara lain membawahkan Museum Polri. BDH menunjuk Brigen A.A. Maparessa sebagai kepala Pusjarah. "Sebelumnya, Pak Maparessa tentu tidak mengira bahwa jenderalnya yang ditunggu selama ini turun melalui kerja bersama mewujudkan museum tersebut," papar alumnus Ponpes Modern Gontor itu.
Selain Museum BI dan Polri, Erwien terlibat dalam proyek supervisi serta konsep kurasi Museum Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya. April 2011, dia terlibat dalam konservasi Benteng Oengaran, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Pada tahun yang sama, dia diminta mengembangkan konsep revitalisasi Museum Bahari di Jakarta. Dalam pembicaraannya dengan koran ini, Erwien menyatakan ada sejumlah proyek yang kini masih dalam tahap pengerjaan. Namun, dia meminta tidak dikorankan. Salah satu proyek tersebut adalah museum tokoh besar asal Jawa Timur.
Nama Erwien Kusuma sebagai ahli museum di Indonesia makin berkibar. Salah satu garapannya yang fenomenal adalah Museum Polri di Jakarta. Dia mampu
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu