Dijuluki Bandung Bondowoso setelah Rampungkan Museum Polri
Sabtu, 01 Juni 2013 – 12:44 WIB

Foto: Jawa Pos
Menurut Erwien, selama ini museum di Indonesia terkesan monoton. "Kesannya hanya memajang benda-benda kuno. Padahal, museum itu kan bagaimana narasi sejarah bisa hidup, sehingga yang melihat bisa merasakan menjadi bagian dari sejarah tersebut," papar pria yang telah menerbitkan 10 buku itu.
Salah satu yang tidak luput dari kritiknya adalah kurangnya pengemasan museum yang menggambarkan perjuangan kemerdekaan di Surabaya. Menurut Erwien, sebenarnya Surabaya merupakan pusat sejarah kemerdekaan Indonesia. Sebab, mayoritas tokoh besar Indonesia pernah ditempa di Surabaya.
"Surabaya itu tempat ditempanya tokoh-tokoh nasional, baik dari PKI, sosialis, maupun nasionalis," ungkapnya.
Dia lantas mengkritisi alasan museum perjuangan selama ini tidak mengangkat kehidupan sosial masyarakat Surabaya. Padahal, di Kota Pahlawan itu terdapat komunitas Yahudi hingga Ahmadiah yang bertahun-tahun hidup berdampingan dengan damai.
Nama Erwien Kusuma sebagai ahli museum di Indonesia makin berkibar. Salah satu garapannya yang fenomenal adalah Museum Polri di Jakarta. Dia mampu
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri