Dikabarkan Tertindas, Muslim Uighur Malah Undang Media Asing Nikmati Suasana Ramadan di China

jpnn.com, BEIJING - Komunitas Muslim dari etnis minoritas Uighur mempersilakan media global mengunjungi Daerah Otonomi Xinjiang, China, agar bisa menyaksikan sendiri aktivitas mereka selama bulan Ramadan.
"Silakan datang ke daerah kami untuk melaporkan situasi yang sebenarnya saat bulan Ramadan nanti," kata Abdul Wali Ablimit dari Asosiasi Muslim Xinjiang di Beijing, Kamis (18/3).
Ajakan tersebut, jelas dia, agar media tidak salah dalam melaporkan situasi Ramadan di daerah otonomi yang banyak dihuni oleh etnis minoritas Muslim Uighur.
"Selama ini media-media asing selalu saja membuat berita larangan puasa Ramadan bagi Muslim Uighur yang tidak sesuai fakta," ujar pria yang sehari-hari bertindak selaku khotib di masjid Kabupaten Shache, Prefektur Kashgar, itu.
Ia menegaskan bahwa tidak ada larangan untuk menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam di wilayah baratlaut China itu.
"Saya, orang tua, istri, (anggota) jamaah di masjid, semuanya berpuasa selama bulan Ramadan," ujar Abdul Wali menjawab pertanyaan ANTARA.
Masjidnya pun selalu penuh oleh jamaah shalat lima waktu selama bulan Ramadan.
"Kalau malam, kami juga menggelar shalat tarawih," katanya.
Media asing selama ini menggambarkan muslim Uighur sebagai kelompok minoritas yang ditindas oleh pemerintah China
- Angka Kecelakaan Mudik Turun, Anggota Komisi III Minta Semua Pihak Optimalkan Pelayanan
- Salat Id di Wilayah Polres Priok Berjalan Khidmat Berkat Sinergi Masyarakat dan Aparat
- Ketua MUI Ajak Umat Islam Tetap Memiliki Integritas Seusai Ramadan
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Membangun Pribadi Berintegritas di Hari Raya Idulfitri
- Apresiasi Petugas Pengamanan Mudik, Polres Tanjung Priok dan Bhayangkari Bagikan Bingkisan