Dikaji, Implikasi UN tak Dilaksanakan Setiap Tahun
![Dikaji, Implikasi UN tak Dilaksanakan Setiap Tahun](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20161027_121503/121503_154551_Muhadjir_Effendy_d.jpg)
jpnn.com - JAKARTA--Keinginan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy agar pelaksanaan ujian nasional (UN) tidak digelar setiap tahun, masih dikaji secara mendalam.
Kajian menyangkut ada tidaknya implikasi pada turunnya standar kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kami tengah mengkaji seberapa jauh impact bila UN tidak dilaksanakan setiap tahun. Apakah akan ada gejolak atau tidak, memengaruhi kualitas pendidikan secara nasional atau tidak, dan sebagainya," kata Bambang Suryadi, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) kepada JPNN, Kamis (27/10).
Disebutkan Bambang, nilai UN masih tetap dipakai oleh perguruan tinggi sebagai standar penerimaan mahasiswa baru.
Demikian juga sekolah-sekolah ikatan dinas, tetap menggunakan standar UN.
Bila UN ditiadakan untuk sekolah-sekolah yang akuntabilitasnya sudah bagus, apakah bisa diterima pihak-pihak pemakai nilai UN.
"Bila UN hanya dilihat sebagai ukuran akuntabilitas dan integritas sekolah, mungkin UN bisa tidak tiap tahun. Tapi masalahnya nilai UN ini menjadi standar kualitas siswa," ujarnya.
Selain itu, lanjut Bambang, nilai UN dijadikan dasar perbaikan kualitas kompetensi guru. Bila nilai UN baik dengan integritas tinggi, implikasinya kualitas guru juga baik.
JAKARTA--Keinginan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy agar pelaksanaan ujian nasional (UN) tidak digelar setiap tahun,
- Universitas Terbuka Siapkan Para Peneliti Muda untuk Memperkuat Riset
- Mendikdasmen Pastikan TPG Langsung Ditransfer ke Rekening Guru
- Lulus Sidang Promosi, Endang Tirtana Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
- 145 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Ribuan Siswa Terancam Gagal SNBP
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Cermati Syarat & Mekanisme Pendaftarannya
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana