Dikecam, Australia Punya Lima PM dan Lima Tahun
Pengusaha ternama Frank Lowy melontarkan penilaian pedas terhadap iklim politik Australia saat ini. Dia menyebut rentetan pergantian kepemimpinan politik tak dapat diterima dan mengingatkan agar demokrasi "dijaga secara hati-hati".
"Memiliki lima perdana menteri dalam lima tahun, tak dapat diterima," ujarnya di hadapan tokoh politik dan bisnis Australia pada Kamis (13/9/2018) malam.
"Demokrasi harus dipupuk dan diperlakukan secara hati-hati," tambahnya.
Frank Lowy, salah satu pendiri raksasa pusat perbelanjaan Westfield, menyampaikan pidatonya pada ulang tahun ke-15 Lowy Institute, sebuah lembaga pemikir ternama di Australia.
Lowy menyebut pembangunan bangsa sebagai "tugas berat" namun menurutnya berada pada posisi teratas malah menjadi lebih sulit.
Pria berusia 87 tahun itu mengkritik kecenderungan bangsa ini terhadap imigran, dan memuji kiprah mantan Menlu Julie Bishop.
Julie Bishop sendiri menggambarkan Lowy sebagai "salah satu warga negara terbaik" dan mengatakan kisahnya mencerminkan "kebenaran klasik dari nasib baik kita sebagai sebuah bangsa".
Photo: Julie Bishop menyatakan Australia bisa dikatakan negara multikultural paling sukses di dunia. (ABC News)
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya