Dikecam Pengikut Buya Syafii, Komjen Buwas Pasrah Lahir Batin

Dikecam Pengikut Buya Syafii, Komjen Buwas Pasrah Lahir Batin
Budi Waseso. Foto: twitter

jpnn.com - JAKARTA - Belakangan nama Kabareskrim Komjen Budi Waseso kembali menjadi buah bibir. Setelah dipertanyakan penetapan tersangka komisioner Komisi Yudisial (KY) oleh anak buahnya, kini pria yang akrab disapa Buwas itu sedang berkonfrontasi dengan tokoh agama dari Muhammadiyah Syafi’I Maarif.

Banyak kritikan tak membuat Buwas terganggu. “Silakan, tapi relevansinya apa? Dicopot tuh apa? Kesalahannya apa?apakah saya ini mengkriminalisasi atau merekayasa? Kan tidak,” tegas Buwas di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/7).
 
Buwas menegaskan, dalam kasus dua komisioner KY, Bareskrim sudah sangat terbuka dan sesuai fakta yang dilaporkan Hakim Sarpin Rizaldi. 

Karenanya, ia meminta semua pihak memahami proses hukum yang sudah berjalan. Buwas juga kembali menegaskan penegakan kasus hukum itu tidak ada hubungannya dengan jabatan Sarpin yang pernah menjadi hakim dalam praperadilan Komjen Budi Gunawan.
 
“Tanya Pak Haji Sarpin saja. Ini tidak ada hubungannya,” imbuhnya.
 
Setelah adanya kasus KY, Buwas berulangkali mendapat kritik pedas dari Buya Syafi’i. Buya meminta Presiden Joko Widodo mencopot Buwas dari jabatannya. Ini pun ditimpali Buwas dengan menyebut tokoh asal Yogyakarta itu tidak memahami proses penegakan hukum. 

Pernyataan Buwas itu langsung menuai kontroversi. Ia dikecam pengikut Buya. Saat ditanya kemungkinan ia bertemu Buya untuk menjelaskan hal itu, Buwas memberi sinyal tidak akan melakukannya.
 
“Loh, saya enggak ada hubungannya. Untuk apa saya menjelaskan. Saya ini melaksanakan tugas, pengawas saya seluruh masyarakat. Di internal saya, ada propam, irwasum, Kompolnas. Saya enggak ada masalah lahir batin. Saya aparat biasa, hanya jalankan amanah. Kalau saya salah gunakan wewenang saya bisa diberi sanksi. Saya berusaha jalanan tugas saya saja,” tandas Buwas. (flo/jpnn)


JAKARTA - Belakangan nama Kabareskrim Komjen Budi Waseso kembali menjadi buah bibir. Setelah dipertanyakan penetapan tersangka komisioner Komisi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News