Dikepung Asap, Peserta Singapura Berlatih Indoor

Dikepung Asap, Peserta Singapura Berlatih Indoor
JAGA KONDISI: Timothy Lim berlatih menggunakan trainer di dalam ruangan selama asap melanda Singapura. TIMOTHY LIM FOR JAWA POS
Bob sebenarnya percaya kemampuan fisiknya masih kuat untuk tantangan berat. Kaki dan paru-parunya masih sangat sehat. Tapi, dia lebih khawatir pada panas dan kelembapan di Indonesia, terutama Jawa Timur. Sebab, selama ini dirinya tinggal di tepi Pantai Huntington yang terkenal dingin.

 

"Mungkin saya akan kram atau kepanasan. Saya akan terus berada di rombongan besar biar bisa mengurangi capek. Dengan panas Surabaya seperti itu, rasanya saya akan sangat capek," katanya.

 

Agar mampu mencapai finis, Bob berencana mengatur pola makan. Biasanya, cyclist cenderung makan karbohidrat sebanyak-banyaknya pada hari sebelum bersepeda. Tujuannya, mereka bisa mendapat banyak tenaga pada hari H. Tapi, efeknya, mereka justru lemas dan mengantuk. Bob akan lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, serta air pada hari sebelum event.

 

Menu latihan Bob lebih banyak melatih kardiovaskuler sekaligus meningkatkan ketahanan otot. Caranya, melatih kemampuan paru-paru dan jantung agar distribusi oksigen ke otot optimal. Dua kali dalam weekdays dia nggowes flat sepanjang 22 mil atau sekitar 35 kilometer. Pada akhir pekan, Bob menambah jarak bersepeda hingga 50"75 mil atau sekitar 120 km. Dalam seminggu, dia akan meluangkan sehari khusus untuk berlatih kekuatan dengan menanjak di jalur-jalur perbukitan. "Biasanya, saya istirahat latihan tiap Senin. Kalau pagi bersepeda, saya akan berenang atau lari saat sore," katanya.

 

PESERTA dari kalangan cyclist asing menghadapi tantangan yang lebih berat. Mereka tidak hanya harus bersepeda menempuh 232 kilometer dalam sehari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News