Dikerahkan 500 Orang Tanam 7 Juta Kuntum Bunga

Dikerahkan 500 Orang Tanam 7 Juta Kuntum Bunga
Karpet bunga yang memecahkan rekor di Tomohon. Foto: Yuyung Abdi/JP.
Luas karpet bunga itu 79 x 50 meter. Untuk bisa menutup lahan seluas itu dibutuhkan sekitar 7 juta kuntum bunga dari jenis marry gold dan aster. Karena waktu yang tersisa saat penutupan tinggal sehari, sekitar 500 orang dikerahkan untuk mengerjakannya. Tomohon yang berada sekitar 25 kilometer dari Manado, ibu kota Sulawesi Utara,  tidak mempunyai industri ataupun perusahaan besar. Karena itu, pemkot mengerahkan para pegawai negeri sipil (PNS) untuk pekerjaan tersebut. Mereka berasal dari 14 dinas Kota Tomohon, ditambah dengan badan pemerintah, dan para pegawai kecamatan. Itu pun ditambah dengan tenaga upah dan para sukarelawan yang berasal dari masyarakat.

Ratusan tenaga itu berdatangan sejak Sabtu pukul dua siang. Mereka dikelompokkan dalam zona-zona sesuai dengan instansi. Setiap instansi bertanggung jawab mengisi zona dengan bunga. ’’Zoning ini memudahkan pengerjaan sekaligus pembagian warna,’’ jelas Belu. Luas masing-masing zona bervariasi. Kisarannya 5 x 10 meter, namun ada juga yang kebagian lebih dari itu. Masing-masing zona dikerjakan lebih dari 10  orang.

Supaya pengerjaan bisa cepat, mereka berbagi tugas. Ada yang memetik kuntum-kuntum bunga dari batang pohon. Ada yang kebagian menancapkan kuntum-kuntum bunga ke tanah. Bunga-bunga itu memang tidak disebar begitu saja. Kelopaknya harus menghadap ke atas (agar warnanya terlihat). Selain itu, bagian tangkai menancap ke tanah agar tidak mudah diterbangkan angin.

Mengingat, tenaga pembuatnya terbatas, tiap instansi yang telah menyelesaikan tugas diimbau membantu tugas instansi yang lain. Tidak heran bahwa kegiatan tersebut memaksa mereka pulang hingga larut. Olivia Theodore, misalnya, salah seorang sukarelawan, sampai harus membawa anak ke tengah lokasi.

’’Nggak ada yang jaga di rumah. Jadi, saya bawa saja,’’ kata perempuan yang sehari-hari berdinas di sekretariat Pemkot Tomohon itu.

Dengan tenaga sebanyak itu, seharusnya pengerjaan karpet bunga bisa diselesaikan secara cepat. Hal tersebut tidak terwujud lantaran banyaknya turis yang berdatangan. Lokasi penuh sesak sehingga para relawan tidak fokus menjalankan tugas.

Pembuatan karpet bunga tersebut sejatinya tidak termasuk dalam agenda kegiatan resmi TFF 2008. Ide itu dilontarkan Wali Kota Tomohon Jefferson S.M. Rumajar sebagai solusi untuk membeli kelebihan produksi bunga dari para petani Tomohon. Maklum, tak semua bunga hasil jerih payah petani termanfaatkan pada even TFF 2008. Ribuan pohon bunga mangkrak sehingga tidak sedikit petani yang kecewa.

’’Ini juga sebagai bentuk penghargaan terhadap semangat para petani yang telah menanam bunga,’’ ujar Jimmy Matindas dari Sesi Pameran, Bursa, dan Lomba TFF 2008.

Tekad masyarakat Tomohon, Sulut, memecahkan rekor pembuatan karpet bunga terluas akhirnya kesampaian. Bagaimana cara mereka mengatur agar lapangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News