Dikira Babi, Dor! Ternyata Manusia...Terkapar
jpnn.com - NANGA PINOH – Nasib sial dialami Deni Dwiyanto, 37, karyawan PT. Adau Agro Kalbar (AAK) di Tanah Pinoh (Kota Baru), Melawi. Dia ditembak pemburu menggunakan senapan lantak, Jumat (13/5) pukul 15. 30.
Deni menderita luka serius di perut sebelah kiri. Karyawan perusahaan perkebunan sawit itu ditembak Nehimia Martabat, 60, yang berburu bersama menantunya, Marjan, 35.
Di hutan yang berbatasan dengan area perkebunan PT. AAK, Martabat berburu menggunakan senapan lantak. Sedangkan Marjan menggunakan senapan angin. Keduanya berpisah arah. Marjan menunggu di sebuah pohon, sementara Martabat memilih jalan terus.
“Sementara Deni bersama rekan-rekannya sedang memancing di lokasi Kolam Hulu Graha Tanah Merah yang letaknya di hutan tepat Martabat dan Marjan berburu,” kata Iptu Harsono, Kapolsek Tanah Pinoh (Kota Baru), Minggu (15/5).
Dijelaskan Iptu Harsono, ketika diinterogasi, Martabat mengaku mendengar suara babi di lokasi Kolam Hulu Graha Tanah Merah. Martabat tidak mengetahui Deni yang sedang memancing di kolam itu.
Tanpa ragu, dia pun melepaskan tembakan menggunakan senapan lantaknya ke arah suara babi yang didengarnya. Dor…, Deni pun terkapar.
“Dia menembak ke arah sebuah pohon sawit di Kolam Hulu Graha Tanah Merah. Ketika dilihat, bukannya babi yang tertembak, melainkan seorang manusia yang sedang memancing sudah terkapar. Korban yang tertembak itu adalah Deni Dwiyanto, karyawan PT. AAK,” ujar Iptu Harsono.
Melihat Deni terkapar, tersangka Martabat lansung dibawa menantunya menyerahkan diri ke Polsek Sokan, Melawi. Karena lokasi kejadian dekat dengan Sokan. Sementara Deni dibawa rekan-rekannya yang ikut memancing ke Puskesmas Kota Baru.
- Komitmen Kapolda Lampung, Berantas Narkoba Tanpa Kompromi
- BAZNAS Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Gempa 2 Kali Berturut-turut di Karawang pada Jumat, BPBD: Tidak Ada Laporan Kerusakan
- Kabar Terbaru Kasus Honorer Putus Kontrak Lulus Seleksi Administrasi PPPK 2024
- Spesialis Pencurian Toko Baju Lintas Provinsi Diamankan, Kerugian Rp2 Miliar
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas