Dikira Dukun karena Pengobatannya Tidak Lazim

Dikira Dukun karena Pengobatannya Tidak Lazim
SANG PELOPOR: Dokter Florentina menunjukkan sertifikat terapi bunga yang diperolehnya. FOTO: Uma Nadhif Kholifatin/Jawa Pos
Setelah itu, dari mulut ke mulut informasi terapi bunga Floren menyebar ke mana-mana. Dia lantas membuka praktik di rumah. Kapan saja tetangga membutuhkan pengobatan, dia membuka pintu. Bahkan, tengah malam sekalipun.

"Pasien saya terus bertambah banyak. Tapi, dari situ muncul gunjingan bahwa saya seorang dukun. Ada yang mengira saya mentransferkan energi ke dalam tubuh pasien. Padahal, tidak sama sekali," jelasnya.

Menurut Floren, sebagian orang Indonesia sangat skeptik saat mendengar kata energi. Mereka selalu mengira itu sebagai kekuatan magis. Padahal, itu tidak benar. Sebab, semua orang bisa mempelajari metode phytobiophysic.

Meski begitu, gunjingan tersebut sempat membuat Floren down dan tidak ingin melanjutkan pengembangan ilmunya. Tapi, dia tersadar bahwa sejak awal dirinya bertekad membantu orang dengan metode tanpa rasa sakit. Dia lalu bangkit kembali.

Metode pengobatan phytobiophysic atau terapi bunga masih asing di telinga masyarakat. Di Indonesia, dr Florentina Riana Wahjuni merupakan orang pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News