Dikira Dukun karena Pengobatannya Tidak Lazim
Rabu, 03 April 2013 – 18:02 WIB
Setelah itu, dari mulut ke mulut informasi terapi bunga Floren menyebar ke mana-mana. Dia lantas membuka praktik di rumah. Kapan saja tetangga membutuhkan pengobatan, dia membuka pintu. Bahkan, tengah malam sekalipun.
"Pasien saya terus bertambah banyak. Tapi, dari situ muncul gunjingan bahwa saya seorang dukun. Ada yang mengira saya mentransferkan energi ke dalam tubuh pasien. Padahal, tidak sama sekali," jelasnya.
Menurut Floren, sebagian orang Indonesia sangat skeptik saat mendengar kata energi. Mereka selalu mengira itu sebagai kekuatan magis. Padahal, itu tidak benar. Sebab, semua orang bisa mempelajari metode phytobiophysic.
Meski begitu, gunjingan tersebut sempat membuat Floren down dan tidak ingin melanjutkan pengembangan ilmunya. Tapi, dia tersadar bahwa sejak awal dirinya bertekad membantu orang dengan metode tanpa rasa sakit. Dia lalu bangkit kembali.
Metode pengobatan phytobiophysic atau terapi bunga masih asing di telinga masyarakat. Di Indonesia, dr Florentina Riana Wahjuni merupakan orang pertama
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408