Dikira Dukun karena Pengobatannya Tidak Lazim
Rabu, 03 April 2013 – 18:02 WIB
Di tengah wawancara, Floren mengeluarkan enam buku putih dengan sampul depan bergambar bunga yang berbeda-beda. "Ini senjata saya," ujarnya sambil meletakkan buku itu di mejanya.
Halaman demi halaman di buku itu tertempel hasil proses pengikatan gelombang elektromagnetik. Setiap halaman ada keterangan nama bunga, fungsi, dan energi yang dihasilkan.
Bagaimana praktik pengobatannya. Dia lalu menyuruh Jawa Pos merentangkan tangan kanan hingga membentuk sudut 90 derajat dengan badan. Sementara itu telapak kiri dia sentuhkan ke halaman demi halaman buku itu.
Sambil membuka buku itu dia menekan pergelangan tangan kanan yang direntangkan. Ada kalanya tangan dengan mudah terjatuh atau goyah. Tapi, ada kalanya tetap kukuh bertahan. Bila tangan jatuh, berarti ada masalah dengan organ yang ditunjukkan pada halaman yang dibuka. Sementara, bila tangan tetap kukuh, berarti pasien baik-baik saja.
Metode pengobatan phytobiophysic atau terapi bunga masih asing di telinga masyarakat. Di Indonesia, dr Florentina Riana Wahjuni merupakan orang pertama
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408