Dikotomi Sipil dan Militer Tak Pengaruhi Capres 2014
Sabtu, 31 Desember 2011 – 14:30 WIB

Dikotomi Sipil dan Militer Tak Pengaruhi Capres 2014
“Yang diperlukan adalah apakah calon presiden itu punya kredibilitas, kemampuan. PAN tidak terpaku pada militer atau nonmiliter,” katanya.
Sementara itu, Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, menilai masih diminatinya capres dari kalangan militer didasari sikap masyarakat Indonesia yang masih melihat pemimpinnya mempunyai hubungan dengan peran dan sejarah tentara. “Jadi yang sipil sungguhan itu belum. Karena pemimpin kita masih dianggap punya hubungan dengan tentara. Sehingga akan mewarnai peta konstalasi Pilpres 2014 mendatang,” ujar Indria.
Indria menjelaskan, masyarakat Indonesia cenderung memilih figur pemimpin dengan latar belakang militer lantaran dinilai memiliki faktor kepemimpinan yang kuat. Di sisi lain, sambung Indria, capres militer juga dipandang tidak berafiliasi terhadap ideologi tertentu. ”Tentara juga tidak ideologis, sebab itu diterima masyarakat karena dianggap tentara berideologi Merah Putih. Lain dengan partai politik yang ideologinya bisa bermacam-macam,” katanya.
Menurutnya, parpol kerap menggunakan ideologinya sebagai alat untuk mendeligitimasi kekuatan lawan. Tapi, tambah Indria, faktor disiplin yang tinggi biasa melekat dalam diri seorang berpotensi membuat capres militer unggul dari figur dengan latar belakang non militer.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo mengatakan, peluang calon presiden (capres) militer atau
BERITA TERKAIT
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Komisi III Berikan Ruang eks Pemain Sirkus dengan Pengelola Taman Safari Duduk Bersama
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo