Dikritik PSI, Gerindra Langsung Klarifikasi Cuitan Fadli Zon
jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) mengkritik Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon karena memuji Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyebutnya sebagai sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia. Pasalnya, Putin adalah pemimpin otoriter yang jauh dari nilai-nilai demokrasi.
Rupayanya kritik itu cukup menyentil Gerindra. Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade buru-buru meluruskan pernyataan Fadli tersebut.
"Jadi kan bang Fadli itu komentarnya gini, bahwa bang Fadli komentar Putin pemimpin cerdas, berwibawa, gak banyak utang dan gak planga plongo. yang dimaksud beliau itu adalah itu sifat-sifat yang positif nya Putin," kata Andre saat dihubungi, Sabtu (31/3).
Klu ingin bangkit n jaya, RI butuh pemimpin spt Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak byk ngutang, nggak planga plongo. — Fadli Zon (@fadlizon) March 30, 2018
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua DPR itu bukan bermaksud melecehkan kepala negara. Namun, sifat positif Putin patut ditiru. Andre juga meminta publik dan pihak lain tak salah paham.
"Jadi yang disebut beliau itu ini adah sifat-sifat positif yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Cerdas, berwibawa, visioner gitu. Bukan sifat-sifat negatifnya," tambahnya.
"Jangan sampai masyarakat punya pikiran miss persepsi, kan Bang Fadli menjelaskan secara detail itu, sifat-sifat positifnya, jangan digoreng sifat-sifat negatifnya kan jelas disitu," tambah dia.
Gerindra rupanya cukup tersentil kritik PSI terhadap Fadli Zon yang memuji Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyebut Indonesia butuh sosok pemimpin sepertinya
- Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa Anggota DPR Fraksi Gerindra Ini
- Ikhtiar FESMI Wujudkan Jaminan Sosial bagi Musisi dan Pekerja di Bidang Musik
- Tak Diusung Gerindra, Bupati Mahulu Terpilih Owena Tetap Berjuang untuk Prabowo
- PSI: Publikasi OCCRP soal Jokowi Adalah Suara Barisan Sakit Hati
- Prabowo Ketemu Para Ketum Parpol, PPN 12 Persen Dibatalkan?
- Mengapa Surya Paloh Tak Hadir di Pertemuan Ketum Parpol Koalisi Pemerintahan Prabowo?