Diktator Baik Hati

Oleh Dahlan Iskan

Diktator Baik Hati
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan masih menguasai dua provinsi itu, Republic of China terus menyimpan dendam: kelak akan merebut provinsi-provinsi lain di Tiongkok-daratan.

Demikian juga setelah komunis mendirikan People's Republic of China. Tetap menyimpan dendam: suatu saat nanti akan mengambil Taiwan kembali menjadi salah satu provinsi di Tiongkok.

Sejak itu ada dua pemerintah pusat Tiongkok. Di Taipei dan di Beijing. Sampai tahun 1979. Ketika Perserikatan Bangsa-bangsa akhirnya hanya mengakui satu China: People's Republic of China yang di Beijing.

Sejak itu status Taiwan bukan negara juga bukan provinsi. Pemerintahannya silih berganti.

Yang berkuasa kadang pro-Beijing. Kadang yang ingin merdeka.

Sejak 5 tahun lalu partai yang menang adalah yang ingin Taiwan merdeka. Yang presidennya Tsai Ing-wen. Yang nyapres lagi untuk Pilpres 11 Januari.

Partai Nasionalis Koumintang yang dahulu mengungsi ke Taiwan sering kalah. Belakangan hampir akan menang. Lewat capresnya: Han.

Gara-gara demo Hong Kong nasib yang pro-Beijing kehilangan angin. Namun Koumintang-lah yang membuat Taiwan maju. Lewat pemerintahan diktatornya.

Pergolakan itu dimenangkan komunis. Pusat pemerintahan Republic of China mengungsi ke Taiwan. Komunis tidak mengejar mereka sampai Taiwan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News