Dilanda Kekeringan, Warga Terpaksa Beli Air Bersih
Selain dirinya yang membeli air bersih, beberapa tetangganya melakukan hal yang sama.
Mereka membeli air bersih ke warga di dusun lain. Untuk membeli air bersih, Kadirin mengaku harus mengeluarkan uang Rp 15 ribu per 150 liter atau satu tong besar.
Sebenarnya, harga satu tong besar itu Rp 13 ribu. Namun, karena jarak sumber air dengan dusun jauh, dikenakan biaya tambahan Rp 2 ribu.
''Bagi saya, uang sebesar itu (Rp 15 ribu, Red) cukup berat. Saya kan hanya buruh tani,'' ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Tulungagung Soeroto menjelaskan, pada musim kemarau di Tulungagung tahun ini ada sekitar lima kecamatan yang terus dipantau, yakni Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir, Besuki, Rejotangan, dan Pucanglaban.
''Saat ini kita masih dalam tahap pemetaan daerah mana saja yang akan kita dropping air bersih,'' ujarnya.
Dia mengatakan, pada awal Agustus segera dikirim bantuan air bersih ke beberapa daerah. (c1/and/c19/diq/jpnn)
Sudah tiga bulan warga dilanda kekeringan karena tidak hujan dan terpaksa harus membeli air bersih.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Sebelum Ada Bantuan Ganjar Milenial, Warga Towale Sulit Mendapat Air Bersih
- Pemprov DKI Diminta Fokus Atasi Krisis Air Bersih & Pengendalian Penduduk
- Kiai Muda Ganjar Salurkan Air Bersih dan Bangun Sumur Bor di Bojonegoro
- BWA Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Pandeglang
- Sukarelawan Ganjar Salurkan 50 Ribu Liter Air Bersih Untuk Warga di Kabupaten Serang
- Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Sejumlah Desa Kabupaten Bogor