Dilarang Beribadah saat Ramadan, Muslim Uighur Bentrok dengan Polisi, Belasan Tewas
jpnn.com - BEIJING - Sekelompok suku Uighur membawa parang dan bom menyerang sebuah pos pemeriksaan polisi lalu lintas di wilayah barat provinsi Xinjiang, Tiongkok. Sedikitnya bentrokan ini menyebabkan 18 orang meninggal dunia.
Seperti dilaporkan Radio Free Asia, Rabu kemarin bentrokan terjadi diduga karena pembatasan keras terhadap muslim Uighur beribadah di bulan suci Ramadan.
Salah satu sumber mengatakan insiden dalam yang terjadi Senin di Tahtakoruk, barat daya Xinjiang, Kashgar, dan menewaskan 18 orang tersebut ternyata beberapa di antaranya adalah penonton.
Turghun Memet, seorang perwira polisi yang berada di dekat kantor polisi kota Heyhag kepada RFA mengatakan bahwa serangan dimulai ketika sebuah mobil melaju kencang melewati pos pemeriksaan lalu lintas tanpa henti.
"Ketika salah satu polisi melarikan diri dari pos pemeriksaan, mobil mundur, menabrak dia dan menyebabkan kakinya patah," kata Memet.
"Dua tersangka lainnya kemudian bergegas keluar dari mobil langsung menyerang menggunakan pisau dan membunuh dua polisi yang datang menyelamatkan rekan mereka," katanya.
Polisi lalu lintas yang tersisa, tidak membawa senjata, mereka adalah bantuan dari departemen Memet dan Polisi Masyarakat Bersenjata (PAP).
BEIJING - Sekelompok suku Uighur membawa parang dan bom menyerang sebuah pos pemeriksaan polisi lalu lintas di wilayah barat provinsi Xinjiang, Tiongkok.
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer