Dilarang Beribadah saat Ramadan, Muslim Uighur Bentrok dengan Polisi, Belasan Tewas
"Pada saat polisi bersenjata sampai di lokasi kejadian, tiga tersangka telah tiba dengan sepeda motor dan menyerang pos pemeriksaan dan mobil polisi dengan bahan peledak. Satu polisi biasa, satu polisi lalu lintas dan satu lagi petugas tambahan," kata Memet.
Memet mengatakan mereka juga melukai empat petugas lainnya dan merusak sebuah kendaraan polisi. "Pada saat itu, (petugas bersenjata) kami tiba dan menembak 15 tersangka yang dituduh sebagai teroris," ujarnya.
Memet mengatakan mobil yang digunakan penyerang adalah berplat dari Kizilsu Kirghiz Otonomi Prefektur, kota Atushi. Tapi ia diberitahu mereka adalah warga Kashgar prefektur, kabupaten Yengisheher (Shule) dan Peyziwat (Jiashi).
"Keamanan diperketat di (kota Kashgar), makanya mereka memilih untuk menyerang daerah di pinggiran kota," katanya.
"Senjata mereka masih sederhana, makanya mereka mentargetkan pos pemeriksaan polisi lalu lintas." tandasnya.
Suku Uighur, penduduk mayoritas di Xinjiang sekian lama ditindas pemerintah Tiongkok hingga memicu aksi kekerasan dan menyebabkan ratusan terbunuh sejak beberapa tahun lalu.
Minggu lalu, media dan laman web pemerintah Xinjiang menyiarkan semacam edaran dan arahan melarang aparat pemerintah, anggota Partai Komunis, pelajar dan guru supaya tidak berpuasa sepanjang Ramadan.
BEIJING - Sekelompok suku Uighur membawa parang dan bom menyerang sebuah pos pemeriksaan polisi lalu lintas di wilayah barat provinsi Xinjiang, Tiongkok.
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan