Dilarang Daftar SMA dan SMK Sekaligus
jpnn.com, MAKASSAR - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan mengeluarkan aturan baru sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Calon siswa tak dibolehkan memilih SMA dan SMK sekaligus.
Kepala Disdik Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan, tujuannya agar minat siswa betul-betul jelas, sehingga harus ditentukan dari awal.
"Siswa memang boleh memilih tiga sekolah. Tapi, kalau pilih SMA, ya SMA semua. SMK, ya SMK semua. Tak boleh dipilih bersamaan," kata Irman yang ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 2 Mei.
Apalagi, kata dia, SMK sifatnya vokasional. Harus spesifik dari awal. "Kita ingin kualitas pembelajaran jadi mengarah. Begitu pun SMA, langsung penjurusan, IPA dan IPS, mulai kelas satu," sambung None, sapaan karibnya.
Persoalan siswa lulus di sekolah pilihan mana, Disdik menilainya dari nilai ujian nasional (NUN) tertinggi. None bilang, tentu nilai seorang siswa berbeda urutannya di tiap sekolah. "Diurut yang mana paling tinggi sampai yang terendah," ujar dia.
None juga menegaskan, siswa tak boleh lagi melakukan transfer sekolah dari SMA ke SMK, begitu pun sebaliknya.
Ketua Panitia PPDB, Muhammad Ruslim mengatakan, sosialisasi kepada tiap kepala sekolah dan kepala UPTD telah dilaksanakam sejak 31 Mei lalu. Pendaftaran dibuka 9 Juni mendatang. Hanya saja, belum ada jadwal pasti penutupan pendaftaran. (fik-ril/kas)
Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan mengeluarkan aturan baru sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Calon siswa tak dibolehkan memilih
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Daftar 20 Tim Grand Finale Meet The World With SKF Road to Gothia Cup 2025
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Main di Film Puang Bos, Michelle Ziudith Belajar Bahasa Makassar
- Kebakaran Menghanguskan 33 Rumah di Makassar